PARENTING 101: KEBUTUHAN POKOK ANAK DAN RELATEDNESS

MSI team at Gili Gede

Welcome to parenting world!


Sebagai kelanjutan dari seminar parenting (30/3), MSI mengadakan workshop bagi guru selama 2 malam 3 hari, pada 30 Maret-01 April 2018 bertempat di Gili Gede, Sekotong, Lombok Barat.
Workshop guru kali ini dikemas santai dan hangat. Penyampaian materi dibarengi dengan sesi diskusi dan sharing pengalaman. Tidak terbatas pada tantangan yang dihadapi di MSI, curhatan seputar pengasuhan keluarga dan masa lalu juga tak luput dibahas.

Selain Pak Rizki dari SA Sahabat Alam Palangkaraya, turut hadir Ibu Ayu, istri beliau, yang kini tengah menempuh pendidikan spesialis kejiwaan. Ibu Ayu mengupas perihal kebutuhan pokok dan tahapan perkembangan anak, sementara Pak Rizqi membahas seputar relatedness dan impilkasinya pada tumbuh kembang anak.

Menariknya, guru tidak hanya belajar materi tapi sampai ke level teknis. Pak Rizqi menyarikan tips-tips menghadapi berbagai tantangan seputar pengasuhan anak berdasarkan pengalaman beliau. Luar biasa!

Kami kemudian menyadari ada banyak hal yang perlu dibenahi di Madrasah. Sekali lagi, memang tiada yang sempurna, namun dengan terus belajar, maka kita dapat terus belajar menjadi lebih baik.
Sebetulnya ada banyaaaaaak sekali hal penting dan menarik dari workshop yang kami ikuti, but, hey, here to note a few!

1. Relatednes (hubungan, kelekatan) adalah nutrisi psikologis yang sangat penting bagi proses perkembangan.
2. Di tahun-tahun awal kehidupan, anak memperoleh kelekatan dari ayah-ibu, dan figur lainnya dalam keluarga.
3. Ayah dan Ibu keduanya sama-sama punya peran penting dalam pengasuhan. Peran masing-masing tak bisa digantikan oleh satu pihak saja, karena akan ada kebutuhan anak yang tak terpenuhi. Jika ayah/ibu tak ada, maka butuh figur pengganti lain yang memainkan peran sama dengan ayah/ibu.
4. Anak-anak yang kebutuhan relatedness-nya terpenuhi akan tumbuh dengan motivasi dan kepercayaan diri, berani untuk mengeksplor sekelilingnya, memiliki sikap diri yang positif, dan mampu menjain hubungan positif
5. Anak-anak dengan kebuthan relatedness yang tak terpenuhi umumnya kurang motivasi, ragu-ragu, tidak berani membuat keputusan, sulit beradaptasi.
6. Orangtua/guru/pendidik dan orang dewasa di sekeliing anak-anak harus belajar untuk mencintai tanpa syarat (unconditional love) dan membantu membangitkan motivasi internal mereka
7. Sebagai orang dewasa, kita harus belajar menghindari judging, sebaliknya harus belajar mendengarkan dengan empati.
8. Reward dan punishment tidak cukup efektif membangun kemandirian dan motivasi internal, berikan pemahaman tentang konsekuensi logis.
9. Kita adalah role model bagi anak-anak di sekeliling kita. They learn from us. So, be good one!
10. Masing-masing anak unik dan berbeda, tantangannya adalah memaksimalkan potensi mereka, menjadi versi terbaik diri.
suasana workshop yang hangat dan santai

Alhamdulillah,
Kami mendapatkan banyak ilmu baru untuk diaplikasikan di lingkup keluarga, sekitar, dan tentunya MSI tercinta.
Keep going! :)

Tadaaaaa!







Posting Komentar

0 Komentar