Pesantren Alam Sayang Ibu (PAMSI) kedatangan siswa asal Korea Selatan pada 29 Mei 2025 lalu. Sebanyak 22 siswa yang ditemani oleh 4 orang guru menginap di PAMSI selama 3 malam. Datangnya para siswa dari Sekolah Perdamaian Hapcheon pada tahun ini merupakan kali kedua, setelah tahun 2024 lalu mampir dan mengunjungi Sayang Ibu. Kunjungan ini dilaksanakan usai penandatanganan kerjasama antar kedua belah pihak pada 27 Februari 2025 lalu.
![]() |
Hapcheon Peace High School tiba di Pesantren Alam Sayang Ibu (Foto: PAMSI) |
Salah satu alasan utama dipilihnya PAMSI sebagai sister school yakni karena alasan kesamaan visi dalam menjaga lingkungan hidup. Pasalnya di Korea Selatan sendiri, Hapcheon Pyonghwa juga aktif menggelar kegiatan berbasis alam. Bahkan Hpacheon Pyonghwa juga dinobatkan sebagai Sekolah Lingkungan Impian, Sekolah Masa Depan Lingkungan Ekologis, serta Sekolah Fokus Netral Karbon di negaranya.
Pimpinan PAMSI, Ustadz Dr. H. Jamaluddin Abdullah, M.Ed menyambut langsung kedatangan seluruh siswa Hapcheon Pyonghwa. Dalam sambutannya Bapak Pimpinan mengungkapkan rasa senang atas kedatangan para siswa asal Korea Selatan itu. “Kami sangat berbahagia dengan kedatangan teman-teman semua pelajar dari korea dan guru gurunya, Insya Allah kita akan terus mempererat kerjasama kedepannya,” tutur Bapak Pimpinan.
![]() |
Bapak Pimpinan Pesantren Alam Sayang Ibu bersama perwakilan siswa Hapcheon Pyonghwa (Foto: PAMSI) |
Siswa Hapcheon Pyonghwa diberi kesempatan untuk mengenal Pesantren Alam Sayang Ibu lebih dekat. Mereka berkenalan dengan Nune Dende dan melakukan berbagai kegiatan bersama. Para siswa asal Negeri Gingseng itu juga diajak untuk melihat secara langsung keseharian Nune Dende dalam belajar, melakukan riset, hingga beribadah. Meski memiliki keyakinan yang berbeda, siswa Hapcheon mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan pesantren ini.
Pada hari pertama, siswa Hapcheon Pyonghwa diajak untuk mengenal kegiatan sehari-hari Nune Dende di pesantren. Selain itu, mereka juga mengenal lebih dekat berbagai ekstrakurikuler yang digeluti oleh santri. Beberapa diantaranya yakni, ekstrakurikuler bela diri seperti taekwondo dan perisai diri, pramuka, musik, dan juga tari.
![]() |
Siswa Hapcheon Pyonghwa bersama Nune Dende di malam hari (Foto: PAMSI) |
Hari kedua berada di PAMSI, mereka banyak diperkenalkan dengan budaya masyarakat Indonesia, khususnya Lombok. Siswa Hapcheon Pyonghwa juga mencicipi berbagai kuliner khas Lombok, mulai dari jajanan tradisional seperti getuk dan cerorot, hingga makanan pokok yang sering dikonsumsi orang Lombok sendiri seperti pelecing dan urap.
Anak-anak Hapcheon Pyonghwa juga diberi kesempatan untuk mengenalkan makanan khas kampung halaman mereka, yakni tteokbokki yang disajikan bersama eomuk dengan saus gochujang. Selain memperkenalkan makanan khas, mereka juga sempat menunjukkan kecakapannya dalam taekwondo dan bermusik.
![]() |
Pengenalan Tteokboki dan masak bersama siswa Hapcheon Peace High School (Foto: PAMSI) |
Pada hari ketiga, anak-anak dari sister school PAMSI itu diajak untuk berkeliling Kota Mataram. Menikmati udara segar sekaligus beristirahat sejenak dari panasnya cuaca yang sangat berbeda dari negara asal mereka. Malam terakhir Nune Dende bersama seluruh siswa Hapcheon Pyonghwa berkumpul di lapangan untuk menyalakan api unggun sebagai acara perpisahan.
Pelepasan seluruh siswa Hapcheon sekaligus perpisahan terakhir digelar di PAMSI Exhibition yang bertempat di CFD Udayana pada Ahad, 1 Juni 2025. Siswa asal Korea Selatan itu mengungkapkan rasa senang atas pertemuannya dengan Nune Dende. Mereka juga tidak menyangka akan sambutan yang luar biasa dan kehangatan yang dapat dirasakan dari para santri. Sederet pengalaman berharga yang diperoleh di Pesantren Alam Sayang Ibu menjadi hal luar biasa yang melebihi ekspektasi mereka.
![]() |
Perpisahan Hapcheon Peace High School dan Pesantren Alam Sayang Ibu (Foto: PAMSI) |
Ustadz Jamaluddin selaku pimpinan juga menyampaikan harapannya agar Pesantren Alam Sayang Ibu dan Hapcheon Pyonghwa bisa terus mempererat Kerjasama dan tali silaturahmi yang telah terjalin. Beliau juga mengungkap keinginannya untuk membalas kunjungan para siswa Hapcheon ke Lombok. “Insya Allah kami juga akan membalas kunjungan teman-teman dengan anak-anak yang akan berkunjung balik ke Korea Selatan,” ujarnya.*
*Humas & Media PAMSI
0 Komentar