PIRN XIX: Generasi Sains Indonesia, Kreatif dan Inovatif

Membagun Kultur Riset merupakan Visi dari Pesantren Alam Sayang Ibu (PAMSI), telah menjadi metode serta budaya belajar yang diterapkan oleh Pesantren Alam Sayang Ibu (PAMSI) pada setiap peserta didiknya. Riset telah menjadi elemen yang sangat penting, sehingga riset bahkan dijadwalkan sebagai pelajaran reguler. Tujuannya adalah untuk mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan kemampuan abad 21 yang menjadi salah satu target profil lulusan Sayang Ibu. Di PAMSI sejak dua tahun ujian semeter siswa diganti dengan presentasi riset diakhir semeternya. Dalam pelajaran riset, selalu ditekankan pada mereka bahwa langkah awal yang sangat penting untuk memulai riset adalah “kepekaan dan rasa ingin tahu” terhadap lingkungan sekitar atau pun isu-isu yang berkembang secara global.
Alhamdulillah, pada Juni 2021, beberapa nune dan dende PAMSI berhasil lulus seleksi untuk kedua kalinya sebagai peserta Perkemahan Ilmiah Remaja Nasional (PIRN) XIX tahun 2001. Mereka adalah Harsa Ariya Wiguna (Kelas VIII), Yuki Sabrina Syifa (Kelas VIII), Baiq Fania Ulayya Afiatin (Kelas XI IPS) dan Najla Putri Syarif (Kelas XI IPA). Dua orang guru pendamping yang lolos seleksi adalah Muji Juherwin, S.Si., M.Sc (Sains) dan Baiq Haula, S. Pd., M. Hum. Pandemi Covid-19 menyebabkan PIRN XIX dilaksanakan secara virtual. PIRN XIX berlangsung selama 10 hari, mulai pada tanggal 28 Juni hingga tanggal 9 Juli 2021. Tema yang diusung adalah  ”Tantangan dan Peluang Penelitian bagi Remaja Indonesia di Masa Pandemi Covid-19”. Jargonnya adalah “Eksplor Riset!”
Pelaksanaan PIRN dibagi ke dalam dua bidang keilmuan, yang dilakukan oleh siswa dan guru. Pertama, bidang Ilmu Pengetahuan Alam dan Teknik (IPA-Tek). Kedua, bidang Ilmu Pengetahuan Sosial dan Kemanusiaan (IPSK). Kegiatan PIRN ini bertujuan untuk meningkatkan minat dan kemampuan remaja di bidang ilmu pengetahuan dan melakukan penelitian di lingkungan sekitarnya.
Dalam PIRN, tidak hanya materi metodologi penelitian saja yang disampaikan. Ada juga agenda tambahan seperti Science Shows, Pameran Sains, dan Inspiring Dialog yang menghadirkan public figure maupun tokoh peneliti muda inspiratif. Salah satu dende PAMSI peserta PIRN XIX, Baiq Fania Ulayya Afiatin, menyampaikan bahwa materi-materi yang disampaikan instruktur sebagian besar sudah ia dapatkan di madrasah dalam kelas riset, namun ada penjelasan lebih lanjut mengenai macam-macam metode penelitian yang baru pertama kali ia ketahui. Hal yang paling menarik menurutnya adalah etos dan cara seorang peneliti bekerja dan mengerjakan penelitiannya.

 
 







 

 

#PIRN2021
#SalamGenerasiScienceIndonesia #Kreatif #Inovatif
#SahabatLIPI
#EksplorRiset

Posting Komentar

0 Komentar