Ustadz Yunani: Pembina Pramuka yang Serba Bisa

Foto Ust. Yunani bersama Ketua Kwartir Daerah NTB Dr. Fathul Gani, dan Nune Dende Purna Jambore Dunia, Jambore Brunai Darussalam, & Kemah Bela Negara di Upacara HUT Pramuka ke-6

Pernah mendengar istilah polimatik? Orang yang memiliki banyak bakat di berbagai bidang. Tidak berlebihan jika istilah ini disematkan pada sosok Pembina Pramuka PAMSI. Ya, ia adalah Ust. Yunani, S.Pd.I. Ia dikenal berbakat dalam banyak hal mulai dari kegiatan kepanduan, kaligrafi, seni lukis, musik, mengaji, dan lain sebagainya. Penasaran 'kan seperti apa sosok beliau? Berhubung masih dalam suasana Hari Ulang Tahun Pramuka, yuk kita kenali lebih jauh potret diri Ketua Gugus Depan Pramuka Pesantren Alam Sayang Ibu ini!

Masa Kecil dan Pendidikan

Ia lahir pada tanggal yang sangat familiar di kalangan masyarakat Indonesia, yaitu Hari Kartini, tepatnya 21 April 1980 di Desa Telagawaru, Kecamatan Labuapi. Pendidikan menengah ditempuh di Pesantren Nurul Hakim Kediri selama 6 tahun yaitu dari tahun 1992-1998. Tidak cukup mempelajari ilmu agama sampai situ saja, ia melanjutkan pendidikannya di Ma’had Aly Darul Hikmah Nurul Hakim selama 3 tahun untuk mempelajari ilmu agama Islam lebih dalam, khususnya mengkaji kitab. 

Pada mulanya ia mendaftar masuk perkuliahan di jurusan Bahasa Inggris. Namun, ada perubahan sistem di lembaga tersebut sehingga harus transfer jurusan ke jurusan Pendidikan Agama Islam. Gelar S.Pd.I ia dapatkan dari Institut Agama Islam Nurul Hakim tahun 2014.

Kiprah di Pramuka Ketertarikannya pada Pramuka dimulai sejak tahun 1995 yaitu ketika menginjak bangku kelas 1 Aliyah. Pada saat itu ia masuk dalam tingkatan Pramuka Penegak. Yunani muda mengawali sepak terjangnya di kepengurusan Pramuka dengan menjadi Ketua Koordinator Gerakan Pramuka Pondok Pesantren Nurul Hakim pada tahun 1997. 

Jiwa kepempinannya semakin terasah ketika ia ditunjuk sebagai Ketua Dewan Kerja Ranting Kediri yang menaungi Pramuka di seluruh Kecamatan Kediri. Kemudian, ia juga menjadi Ketua Dewan Kerja Saka Bakti Husada yang bergelut di dunia kesehatan, berlanjut mengikuti Saka Bhayangkara dan ia juga diangkat sebagai Sekretaris Dewan Kerja Cabang Lombok Barat.

Ust. Yunani, S.Pd.I. berseragam Pramuka (Dok. Pribadi)


Kiprah dalam Pramuka tidak berhenti di situ saja, Ustadz Yunani melanglangbuana mengabdi pada bangsa dan negara melalui kegiatan Pramuka di berbagai tempat di Indonesia. Sekarang beliau menjabat sebagai Ketua Gugus Depan Pramuka Pangkalan Pesantren Alam Sayang Ibu, Anggota Pusdiklatda NTB, juga baru-baru ini direkrut sebagai Pelatih Tingkat Nasional oleh Kwartir Nasional (Kwarnas) Gerakan Pramuka.

Tidak hanya satu dua kali, ia juga didapuk menjadi pendamping di berbagai kegiatan Pramuka, sebut saja Jamrana di Gontor, Raimuna Nasional di Cibubur, Jambore Nasional di Palembang, Pertikawan Nasional di Cibubur dan masih banyak kegiatan Pramuka lainnya, baik itu tingkat ranting hingga tingkat nasional.

Perjalanan panjang di Gerakan Pramuka, kemudian membuatnya diberi penghargaan oleh Gerakan Pramuka seperti Tanda Penghargaan Orang Dewasa II, dan yang paling mutakhir, ia dianugerahi Lencana Pancawarsa III oleh Gerakan Pramuka Nusa Tenggara Barat.

Menjuarai Lomba Masak di Pertinas
Ada sebuah kisah menarik yang sangat berkesan di hati Kak Yunani (panggilan akrab dalam Pramuka.red). Yaitu, ketika mengikuti kegiatan Pertinas (Perkemahan Bakti Nasional) Saka Bakti Husada di Lampung tahun 2001. Pada saat itu ia masuk dalam Krida Gizi. Dalam kegiatan tersebut, diadakan lomba memasak. Dengan segala keterbatasan yang ada, nun jauh di Tanggamus Lampung, ia mencari bahan masak dengan penuh perjuangan di tempat yang belum pernah ia sambangi sebelumnya.

Pada saat itu, ia melihat potensi daerah tersebut sebagai penghasil ikan. Peserta Pertinas perwakilan NTB tersebut berkeliling bertanya kepada masyarakat sekitar, mencari-cari informasi tentang bahan-bahan masakan yang khas dari daerah tersebut. Berlanjut keluar masuk pasar ikan yang aromanya sangat menusuk hidung. Kemudian, harus berpetualang mencari bahan di medan yang cukup menantang karena struktur tanah di sana adalah tanah gunung. Seringkali sepatu nyangkut di jalan karena jalannya becek.

Perjuangan tersebut tidaklah sia-sia. Ia mendapatkan juara 2 dalam Lomba Masak Pertinas karena memenuhi persyaratan gizi juga pengolahan masakan yang unik yaitu dengan memadupadankan bahan lokal dengan resep khas Lombok. Dari situlah Ustadz Yunani memiliki hobi memasak.
 
“Itu pengalaman yang luar biasa menyakitkan menyenangkan semua ada disitu, karena kita diguyur hujan, iya, semuanya. Itu kemah yang paling berkesan dalam hidup saya dan ya karena  memberikan pelajaran-pelajaran yang sangat berarti dalam hidup, how to solve bagaimana menyelesaikan permasalahan.” Pungkas Ustadz Yunani mengenang kisah hidup yang berharga itu.

Pembina Pramuka yang Serba Bisa

Setelah kita membaca kiprah beliau di Pramuka. Kurang rasanya jika tidak membahas sisi lain Ustadz yang satu ini. Selain pandai dalam ilmu agama dan mengaji. Ia juga menekuni seni lukis dan kaligrafi. 
Ia bercerita tentang awal mula ketertarikannya pada kaligrafi, “Hobi saya itu menggambar dan kaligrafi itu di kelas 2 Tsanawiyah. Tepat pada saat saya kelas 3 Tsanawiyah, saya diutus oleh sekolah untuk mengikuti penataran kaligrafi. Padahal penataran kaligrafi itu untuk para guru-guru bahasa Arab, tapi saya diikutkan karena dilihat tulisan saya mungkin udah rapi begitu.”





Mengisi waktu luang dengan senantiasa produktif berkarya (Dok. PAMSI)


Kiprahnya di dunia kaligrafi secara profesional dimulai sejak 2002. Yaitu dengan mengikuti Musabaqah Tilawatil Quran cabang Khattil Quran dari tahun 2002-2012. Prestasi Ustadz Yunani di bidang kaligrafi patut diacungi jempol. Ia menjadi Juara 1 Khattil Qur’an tingkat Provinsi NTB dan sudah 5 kali mewakili NTB dalam kancah MTQ Nasional. Prestasi itulah yang membuat beliau dihadiahi umrah bersama Bupati Lombok Barat pada tahun 2010. 

Di tahun 2017, ayah 2 anak ini dipercaya sebagai Dewan Juri di Kabupaten Lombok Barat kemudian berlanjut menjadi Juri MTQ tingkat Provinsi khususnya di bidang kaligrafi. Yang terbaru, beliau menjadi Dewan Hakim MTQ XXX NTB di Sumbawa Barat tanggal 20-28 Juni 2024.
Di Pesantren Alam Sayang Ibu, selain menjadi Kepala Sekolah MA Alam Sayang Ibu, guru mata pelajaran agama dan pembina Pramuka. Berkat kepiawaiannya di bidang seni, Ustadz Yunani juga diamanahi untuk melatih Nune dan Dende dalam bidang Kaligrafi, Komik, dan Melukis. Jika kita melihat banyak lukisan dan tulisan-tulisan hikmah di Pamsi tidak lain dan tidak bukan, sebagian besar karya tersebut ada campur tangan darinya.

Pesan dan Harapan untuk Pramuka

Ustadz Yunani mengatakan bahwa ia masih setia dengan Pramuka hingga saat ini karena banyak sekali pelajaran juga keterampilan hidup yang bisa didapatkan melalui Pramuka.
“Pramuka ini hadir saya rasakan di situ kita bisa menimba ilmu yang lain daripada yang ada di Madrasah atau yang ada di sekolah. Ilmu apa itu? Ilmu lifeskill. Ilmu bagaimana bertahan hidup di alam atau di masyarakat, itu Pramuka ajarkan di situ.” tambahnya.

Foto Bersama Rosyiadi Sayuti Ketua Kwarda NTB 2015-2020 (Dok. Pribadi)

Selain itu, menurut Pria kelahiran Telagawaru ini, di Pramuka diajarkan untuk tampil di depan orang, memimpin, juga menjadi orang yang tangguh. Termasuk juga nilai patriotisme, cinta tanah air yang juga merupakan ajaran Rasulullah Saw. 

Sebagai penutup perbincangan, Ustadz Yunani berpesan, “Semakin lama dan kehidupan ini semakin modern. Maka kita disitu dituntut para Pramuka jangan sampai tidak mengikuti zaman. Pramuka itu kemah di hutan. Sekarang ini kita dituntut, hutan kita misalnya akan habis nanti kita mau kemah dimana? Di sini Pramuka harus berpikir keras. Sehingga tetaplah berpramuka, ikhlas bakti, bina bangsa, berbudi, bawa laksana. Itu selalu yang kita sebagai seorang pelatih, kita harus ikhlas dalam membina bangsa ini. Kemudian menjaga akhlak kita, kode etik sebagai seorang pramuka itu yang paling penting karena sejatinya itulah yang diajarkan oleh Pramuka. Pramuka tidak mengajarkan orang menjadi pengusaha, menjadi ini, tapi kalau jadi pengusaha, pakailah ilmu pramuka.”

Masya Allah, inspiratif sekali ya kisah hidup Ustadz Yunani. Tentunya masih banyak sisi menarik dari beliau yang tidak cukup jika dituliskan dalam sebuah artikel. Semoga kita bisa meneladani ketekunan serta keteguhan beliau dalam belajar dan mengamalkan ilmu ya!

Selamat Hari Pramuka!



Posting Komentar

0 Komentar