Raih Penghargaan Sekolah Adiwiyata, Madrasah Aliyah Sayang Ibu Buktikan Semangat Juang Peduli Lingkungan

 Madrasah Aliyah Sayang Ibu meraih penghargaan Adiwiyata pada 2 Oktober 2024 lalu. Prestasi di tingkat nasional tersebut diterima setelah mendapatkan penghargaan sekolah adiwiyata tingkat provinsi pada 2022. Penghargaan Sekolah Adiwiyata diterima di Auditorium Manggala Wanabakti Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan yang berlokasi di Jakarta Pusat. Penerimaan penghargaan Adiwiyata diwakili oleh Kepala Madrasah Aliyah Sayang Ibu, Ustadz Yunani. 

Kepala Sekolah MAS Sayang Ibu, Ustadz Yunani menerima penghargaan Adiwiyata (Foto: PAMSI)


Sekolah Adiwiyata merupakan sebuah program yang diberikan kepada sekolah yang telah berhasil melaksanakan Gerakan Peduli dan Berbudaya Lingkungan Hidup di Sekolah (GPBLHS) dengan baik dan memenuhi kriteria yang ditetapkan. Penghargaan Adiwiyata yang diraih oleh Madrasah Aliyah Sayang Ibu tersebut juga merupakan program yang diinisiasi dan dikelola oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). 


Penghargaan Adiwiyata diperoleh melalui proses yang tidak mudah. Usai mendapatkan penghargaan adiwiyata pada tahun 2022 lalu, Madrasah Aliyah Sayang Ibu kembali mengajukan diri untuk meraih penghargaan nasional tersebut. Kepala Madrasah Aliyah Sayang Ibu juga mengakui proses panjang yang dilalui sebelum menerima penghargaan tersebut. 


"Penghargaan sekolah adiwiyata ini adalah lanjutan daripada sekolah adiwiyata yang dulunya pernah kita raih tahun 2022 tingkat provinsi. Kita mengajukan kembali untuk bisa mendapatkan penghargaan tingkat nasional melalui proses yang lumayan panjang", jelas  Ustadz Yunani. 

Ustadz Yunani mewakili MAS Sayang Ibu usai meraih penghargaan Adiwiyata dari KLHK (Foto: PAMSI) 


Penghargaan Adiwiyata yang diraih Madrasah Aliyah Sayang Ibu didukung dengan penyediaan aplikasi SIDIA yang merupakan singkatan dari Sistem Informasi Adiwiyata. Aplikasi yang disediakan sejak tahun 2024 lalu tersebut diadakan sebagai tempat untuk mengunggah bukti dokumentasi dan berkas terkait Sekolah Adiwiyata yang diajukan. Penyerahan bukti dokumentasi dan berkas terkait Adiwiyata itu sendiri diakui berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. 


Sekolah yang mendapat penghargaan Adiwiyata tidak hanya dituntut untuk menjadi bersih dan sehat saja, akan tetapi juga dituntut untuk mewujudkan lingkungan hidup yang merujuk kepada orang-orang yang berada di sana. Berbagai pihak yang memiliki keterlibatan dengan sekolah meliputi para guru dan murid dituntut untuk memiliki perilaku peduli lingkungan. 



MAS Sayang Ibu mendapat penghargaan Adiwiyata dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Foto: PAMSI)


Madrasah Aliyah Sayang Ibu sendiri berhasil menunjukkan perilaku dan kebiasaan para guru serta murid yang menjaga kebersihan dan peduli lingkungan. Tidak hanya menunjukkan perilaku peduli lingkungan, namun juga memasukan nilai-nilai tentang lingkungan hidup ke dalam kurikulum yang dipelajari. Berbagai aspek lingkungan hidup yang ditonjolkan sekaligus juga menjadi jati diri dari Madrasah Aliyah Sayang Ibu menjadi pertimbangan penting untuk meraih penghargaan Adiwiyata tersebut. 


Kepala Madrasah Aliyah Sayang Ibu juga mengungkapkan bahwa topik lingkungan hidup itu sendiri juga sejalan dengan Sustainable Development Goals atau Tujuan Pembangunan Berkelanjutan yang telah diterapkan langsung di Madrasah Aliyah Sayang Ibu. Sejumlah aspek penting yang terdapat dalam 17 Tujuan Pembangunan Berkelanjutan dimasukkan ke dalam kurikulum pembelajaran yang ada di Madrasah Aliyah Sayang Ibu. Sehingga seluruh guru yang mengajarkan mata pelajaran yang berbeda juga ikut serta mengimplementasikan kegiatan peduli lingkungan. 


"Bahwa tema-tema lingkungan hidup ini sejalan dengan SDGs  sebenarnya juga, dimana kemudian SDGs inilah yang kita terapkan di sekolah kita sehingga masuk menjadi sebuah kurikulum," tutur Ustadz Yunani. 

Kepala Sekolah MAS Sayang Ibu, Ustadz Yunani menerima penghargaan Adiwiyata (Foto: PAMSI) 


Salah satu penerapan aspek peduli lingkungan yang diterapkan dalam keseharian di saat pembelajaran yakni, membersihkan ruang kelas dan sekolah sebelum melangsungkan kegiatan belajar mengajar. Seluruh guru harus menanamkan perilaku peduli lingkungan tersebut kepada para murid. Selain itu, perilaku peduli lingkungan juga dimasukkan ke dalam pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam yang dilakukan melalui riset para murid. Riset yang dilaksanakan oleh para murid juga kerap berhubungan dengan sumber daya alam seperti konservasi air dan konservasi hutan di berbagai tempat. 


Kegiatan sehari-hari maupun pembelajaran di kelas yang dilakukan oleh para murid dan guru Madrasah Aliyah Sayang Ibu menunjukkan aspek kepedulian terhadap lingkungan melalui banyak cara. Usaha yang dilakukan untuk terus menjaga lingkungan agar tetap bersih dan sehat terus menjadi bagian dari Madrasah Aliyah Sayang Ibu. Penghargaan Adiwiyata yang diberikan akan menjadi motivasi bagi Madrasah Aliyah Sayang Ibu untuk terus menjaga bumi Allah.* 


*Humas dan Media PAMSI 

Posting Komentar

0 Komentar