The Seedling Project: Menanam Kacang-Kacangan, Menyelamatkan Bumi

komak dan antap, bagian dari proyek The Seedling Project

Sudah lebih dari 6 bulan, Runinten dan kawan-kawan (tim The Seedling Project) bergelut dengan proyek legum di Kebun Sains MSI. Proyek ini didanai oleh The Pollination Project USA bekerjasama dengan Mantasa Indonesia. Proposal yang digarap Inten dan tim berjudul "Pelestarian dan Optimalisasi Pemanfaatan Biji-Bijian Lokal Sebagai Sumber Pangan Masyarakat".

Legum disini merujuk kepada tanaman dari jenis polong-polongan. Dalam bahasa Sasak, jenis Legum yang Inten dan tim garap adalah jenis komak-komakan dan antap. Iya, polong-polongan yang tidak cukup populer di masyarakat. Apalagi kedelai dan jenis kacang-kacangan lainnya sudah terlalu akrab dengan lidah kita.
Tempe dari komak dan antap. Rasanya nggak kalah lho!


Siapa sangka, komak atau antap, yang umumnya hanya diolah menjadi hasil pangan sederhana seperti sayur atau sambal ternyata punya peran penting bagi ekosistem. Dengan menanam legum, tanah menjadi lebih subur karena kemampuannya mem-fiksasi nitrogen, akibatnya pemakaian pupuk berkurang, dan pada akhirnya berkontribusi pada penanggulangan climate change.

Nutrisi tanaman legum pun tak kalah dari kedelai. Legum adalah sumber protein, zero cholesterol, kaya mineral dan vitamin B, rendah lemak, dan berbagai kandungan lainnya.

Trio The Seedling project

United Nations (UN) sendiri mendeklarasikan tahun 2016 sebagai "International Year of Pulses" (pulse adalah istilah untuk biji legum yang dikeringkan) karena peran legum yang dinilai sangat impactful bagi masyarakat dunia.


"The IYP 2016 aims to heighten public awareness of the nutritional benefits of pulses as part of sustainable food production aimed towards food security and nutrition" (www.fao.org)
Tampaknya sederhana, namun apa yang Inten dan teman-teman lakukan ternyata memiliki dampak besar dan sangat mungkin menjadi solusi pangan berkelanjutan sekaligus mengurangi ketergantungan masyarakat akan jenis kacang-kacangan mainstream. Indonesia, negeri dengan konsumsi kedelai terbesar, yang kebutuhan akan kedelai-nya, lebih dari 50% masih diimpor dari negara lain.

Kegiatan The Seedling Project juga berkontribusi terhadap SDGs' Goals: Zero Hunger, Responsible Production and Consumption, Life on land.

Jika bukan kita yang memulai, siapa lagi? Ayo cintai pangan lokal!
Mengajak adik-adik SD IT mengenal legum

Catatan: Kegiatan dan progress #TheSeedlingProject akan ditulis secara berkala oleh Runinten dan tim. Silakan merujuk pada direktori Student Project dengan label The Seedling Project

Useful Link:

https://thepollinationproject.org/
http://mantasa.org/
http://www.fao.org/

Posting Komentar

0 Komentar