DIARI QUR'AN: Mengaji Untuk Literasi


Laporan PISA 2015 memberi tahu kita: pencapaian anak-anak Indonesia dalam tiga aspek—sains, membaca & matematika — belum beranjak dari tahun-tahun sebelumnya, meskipun ada sedikit kenaikan. PISA juga menjelaskan bahwa kemampuan anak-anak Indonesia dalam berpikir, menganalisa, memecahkan masalah, dan kemampuan lainya sangat rendah.
Madrasah Alam Sayang Ibu mengkreasi berbagai hal untuk memupuk kemampuan kebiasaan dan kemampuan berpikir. Salah satunya, memanfaatkan kegiatan mengaji untuk membangun kemampuan literasi secara umum. Tujuannya, salah satunya, agar kemampuan menganalisa atau berpikir (thinking skill) anak berkembang. Bagaimana caranya?
Kami menyiapkan bacaan satu halaman setiap hari yang berisi kutipan satu ayat al-Quran, disertai terjemahan dalam bahasa Indonesia dan Inggris, penjelasan ringkas (tadabbur), dan diakhiri dengan kegiatan refleksi (melalui tulisan). Kegiatan ini dilaksanakan setiap hari walapun belakangan satu ayat dibahas dalam dua kali (hari) pertemuan untuk memastikan proses membaca dan memahani berjalan. Setiap pertemuan berlangsung hanya 15 menit. Mereka berkelompok, sekitar 5-7 orang, dan dibimbing oleh satu-dua guru.
Kami belum mengadakan kajian serius atas dampak program ini. Tapi sekilas kemampuan membaca anak-anak meningkat. Mereka semakin kaya kosa-kata, di samping, tentu, wawasan tentang isi al-Quran meningkat. Mereka juga semakin fasih berargumentasi, berbicara, dan mengungkapkan pikiran dalam bentuk tulisan.
Kegiatan ini kami namakan Diari Quran, sebagai penyeimbang atas kegiatan tahfidz yang kami lakukan juga. Kami berkeyakinan semakin dini anak-anak belajar menganalisa, memahami melalui bacaan akan semakin membantu meningkatkan kemampuan berpikir mereka.
Syeikh Muhammad al-Ghazali pernah menunjukkan kerisauannya melihat minimnya tradisi memahami Quran di tengah masyarakat muslim. Akibatnya “al-Quran dan risalah Islam tak ubahnya sungai yang kekeringan, padang pasir yang tandus dan gersang,” keluh beliau (Berdialog dengan al-Quran, h 12). 
Semoga kegiatan Diari Quran ini menjadi salah satu saluran air untuk membasai sungai kering dan padang pasir tandus itu, di samping meningkatkan level kemampuan berpikir anak-anak. Amin yang mujibas sa’ilin.
Contoh Lembar Diari Quran: Ta 'awwuz

Posting Komentar

0 Komentar