MSI Jadi Bagian Jaringan Sekolah Alam Nusantara


Madrasah Alam Sayang Ibu (MSI) turut ambil bagian pada kegiatan Jambore Jaringan Sekolah Alam Nusantara yang digelar pada 13-15 Oktober 2017 bertempat di Sekolah Alam Insan Mulia, Surabaya. Acara tersebut diikuti oleh sekolah alam dari 6 regional yang tersebar di seluruh Indonesia dan tergabung dalam JSAN (Jaringan Sekolah Alam Nusantara). Jambore juga diikuti oleh akademisi, praktisi dan masyarakat umum. Lebih dari 1000 penggiat pendidikan berkumpul di acara tersebut.

Acara Jambore JSAN ke-4 yang mengusung tema “Urban Nature Synergy” dihadiri oleh pakar-pakar pendidikan nasional dan internasional. Selama dua hari, peserta dapat mengikuti 11 panel diskusi dengan total 39 orang pembicara.



Jumat, 13 Oktober 2017
Kegiatan Jambore dibuka oleh Bang Lendo Novo, penggagas sekolah alam. Bang Lendo menyampaikan bahwa konsep sekolah alam ditujukan untuk membawa manfaat bagi umat manusia, semesta. Bahwasanya keberadaan manusia adalah menjadi rahmatan lil alamin.



Sabtu, 14 Oktober 2017

Pembukaan

Fokus kegiatan Jambore JSAN pada hari Sabtu adalah panel diskusi. Acara pembukaan panel diskusi diawali dengan sambutan dari Bpk. Aziz Badiansyah selaku Direktur Pendidikan SAIM dan Ust. Nurul Hamdi, ketua JSAN. Dalam sambutannya, Bpk. Aziz menyampaikan “curhatan” dari sekolah alam lain terkait perizinan yang biasanya agak lambat prosesnya. Sementara itu Ust. Nurul Hamdi menyatakan bahwa keberadaan sekolah alam membawa nuansa baru bagi pendidikan di Indonesia.
Panel diskusi kemudian dibuka secara resmi oleh Bapak James Modouw selaku Staf Ahli Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Bidang Hubungan Pusat dan Daerah.




“Konsep sekolah alam ini justru lebih meyakinkan karena sesuai dengan konteks kemajuan. Pendidikan juga harus kreatif, tidak harus sama terus. Pendidikan harus bisa mengakomodir keunggulan lokal,” terang Bpk. James dalam sambutannya.

Panel Diskusi

Panel diskusi dibuka dengan kegiatan panel umum yang menghadirkan Dr. Ir. Adi Sucipto (Kepala Biro Komunikasi Kemendikbud), Lendo Novo (penggagas sekolah alam dan direktur School of Universe), Sulton Amin (Founder SAIM), dan Alan Schneitz (Dream School Project).

Berikut beberapa kutipan menarik dari keempat pembicara tersebut:

“Kayanya bangsa Indonesia itu karena keragaman, bukan kesamaan”
“3 sentra pendidkan itu adalah keluarga, sekolah, dan masyarakat. Ketiganya harus kuat”
(Dr. Adi Sucipto)


"Pendidikan itu melanjutkan misi Rasululullah:
1. Li utammi ma makarimal akhlaq: memperbaiki akhlak, karakter manusia
2. Rahmatan lil alamin: menjadi rahmat bagi semesta alam"

(Lendo Novo)

“Attitude itu lebih penting dari knowledge. Selesaikan dulu attitude-nya, yang lain akan melesat dengan sendirinya”
“Inovasi itu tidak harus mahal. Manfaatkan sekitar, jadilah kreatif. Dari guru hebat, akan lahir murid-murid yang melesat”


(Sulton Amin)


“4 C dalam pendidikan: critical thinking, communication, collaboration, creativity harus dikerjakan dengan 3 C: hand, heart, head”

(Allan Schneitz)

Berikut daftar panel yang kami kuti selama kegiatan:

Panel 1: Dukungan Pemerintah Terhadap Inovasi Lembaga Pendidikan
Panel 2: Sekolah Inovatif yang Memenuhi Kebutuhan Masyarakat
Panel 3: Kurikulum Sekolah Alam dan Realitas Pendidikan
Panel 4: Peran Skolah Sebagai Duta Lingkungan dan Konservasi
Panel 5: Inovasi Pendidikan
Panel 6: Sekolah Anak Istimewa
Panel 7: Manajemen Berjejaring Dalam Lembaga Pendidikan
Panel 8: Tata Kelola Sekolah Hijau
Panel 9: Keragaman dan Keunikan Anak



Ahad, 15 Oktober 2017

Selain agenda city tour mengelilingi Kota Surabaya, JSAN juga membuka workshop, diantaranya: Learnscapes Planning, Project Learning Tree, dan Reaksi Tanggap Bencana.



Detail kegiatan dan lesson learned akan kami bagi di tulisan berikutnya. Stay updated!

Posting Komentar

0 Komentar