CTL Experience: Makin Semangat Belajar Fotografi

Aflah dan Ihsan sedang beraksi mengambil gambar di Jl. Cilinaya

Assalamualaikum!
Hallo, perkenalkan, aku lahir pada tanggal 25 maret tahun 2004. Namaku Muhammad Aflah Sofyan, usiaku 14 tahun, dan aku menyukai dunia potografi. Aku dipanggil dengan nama Alfi oleh orang-orang dekat ku. Memang sedikit membingungkan, tapi inilah nama yang diberikan kakekku. Kakek adalah orang yang sangat spesial karena dengan seribu satu pengalamannya telah membuatku terkagum-kagum. Kehadiran beliau membuatku merasa bahwa aku adalah anak yang beruntung, ditambah lagi beliau selalu berkata saat aku menceritakan tentang sekolahku “beruntung ya….bisa sekolah disana”.

Aku sekolah di MTs Alam Sayang Ibu yang berbasis boarding school. Madrasah ini memang sedikit berbeda dengan sekolah lainnya karena sekolahku memiliki program yang unik, salah satunya “Connect To Learn”. Program tersebut bertujuan memberikan pengalaman kerja dan sekarang aku akan menceritakan pengalamanku.

Saat program ini berlangsung kami diliburkan selama satu minggu dan otomatis kami berangkat dari rumah masing-masing. Pada program ini, aku merasa sangat beruntung karena aku gemar dengan dunia fotografi, dan pihak madrasah memberikan kesempatan bagiku untuk memperdalam dunia tersebut. Ohh..ya ada hal yang hampir lupa aku sampaikan yaitu setiap tempat magang ada dua anak, dan aku magang bersama Ihsan. Kami berdua ditempatkan di production house yang dimiliki oleh Jati Swaramahardika. Kami berangkat menggunakan sepeda, namun dikarenakan sepedaku masih diperbaiki, aku menggunakan sepeda Ihsan yang lama dan bagian ini adalah yang paling menyebalkan sepeda ini selalu lepas rantainya.

Hari pertama magang.

Yessss…….Aku bersemangat. Aku bangun pagi dan mandi pagi. Ini adalah kejadian yang sangat jarang, karena aku termasuk anak yang malas bangun pagi apalagi mandi, tapi aku rasa ini hari yang berbeda, hari yang spesial, hari dimana aku menjadi karyawan dan bertemu bos. Aku menggunakan pakaian rapi dan sepatu. Dari rumah, aku diantar menuju rumah Ihsan oleh kakakku, Mas Iqbal, menggunakan sepeda motor karena rumah Ihsan lumayan jauh dari rumahku.

Aku pun sampai di tempat yang akan aku datangi setiap hari pada minggu ini dan perasaan yang paling aku benci datang: tegang. Aku dan Ihsan hanya diam di depan gerbang rumah, kemudian ada orang yang datang menghampiri.

“Ayo masuk….” Katanya
“oh…iya kita mau cari Bang Jati, ada??”
“Iy… ada kok, masuk aja dulu”

Di luar perkiraanku, tempat yang kami datangi adalah sebuah kafe yang menjual berbagai macam kopi yang. Di depan café ada pedagang nasi kuning yang biasa kupanggil Om Wawan, tapi jangan salah, dia bukan pedagang biasa, dia adalah seorang potografer. Bang Jati selalu berkata kalau Om Wawan adalah gurunya atau sesepuh dalam dunia potografi. Aku dan Ihsan sering tertipu dengan orang-orang yang nongkrong ditempat ini. Mereka selalu berpenampilan biasa, namun punya keahlian luar biasa.

Menurutku ini adalah pengalaman yang sangat luar biasa, yang dimana aku dapat bertemu dengan para pemilik Production House, ya…Memang mereka sering berkumpul disini.

Setiap hari kami mendapat ilmu baru tentang foto dan video. Sampai akhirnya, Mas Jati meminta kami untuk mempraktekkan langsung apa yang kami pelajari dari para master. Kami ditugaskan membuat film pendek. Wow! Rasanya deg-degan saat kami harus mengambil gambar di jalan yang ramai. Mencoba merekam wajah dan situasi sekitar. Walaupun awalnya ragu dan malu, tapi kami harus melakukannya. Hemm..seru! Banyak mata melihat kami, tapi kami harus tetap PD dan memperhatikan detail gambar yang harus kami rekam. 

Thanks to Bang Jati, Bang Wawan, Bang Adit, Bang Dedi, Bang Guntur dan orang-orang yang sudah membagi pengalamannya dan membuatku menjadi lebih baik. Aku semakin semangat menekuni dunia potografi.

Posting Komentar

0 Komentar