Kembali ke Pesantren : Situasi Adaptasi Kebiasaan Baru (New Normal)

Tahun Pelajaran (TP) 2020 / 2021 telah dimulai. Momentum awal tahun seperti ini biasanya diisi dengan masa orientasi. Peserta didik sedang penuh semangat menjalani peran sebagai siswa baru; siswa lama tak kalah antusias menjadi kakak kelas.

Tahun ini sedikit berbeda. Kesiapan lembaga pendidikan beragam. Banyak yang masih menimbang konsekuensi belajar luring. Ada yang mulai masuk bertahap, membagi pelajar dalam kelompok-kelompok kecil.

Pesantren Alam Sayang Ibu (PAMSI) menyediakan dua opsi: daring dan luring. Orangtua wali dan santri dipersilakan memilih opsi mana yang dirasa paling tepat.


Pilihan belajar luring pun ada konsekuensinya. Pesantren sudah sejak jauh hari menyiapkan semua protokol adaptasi kebiasaan baru yang disyaratkan. 14 hari sebelum tanggal kedatangan, santri harus isolasi mandiri, meminimalisir kontak dan aktifitas luar rumah, dibuktikan dengan surat pernyataan. Melakukan rapid tes menjadi syarat wajib masuk asrama. Untuk mempermudah proses kontrol dan adaptasi, alur kedatangan santri diatur bertahap. Kedatangan terakhir dijadwalkan bagi santri baru kelas 7. Sebagai konsekuensi, pesantren menyaratkan tinggal penuh di asrama selama 1 semester dan membatasi kunjungan wali hingga situasi dinyatakan kondusif.

Kini kami tengah beradaptasi. Kesehatan dan kebersihan jadi fokus utama. Pengecekan suhu tubuh dan kondisi santri dilakukan terjadwal. Olahraga rutin dilakukan setiap pagi diimbangi dengan nutrisi yang baik.


Alhamdulillah, semoga proses belajar mengajar situasi adaptasi kebiasaan baru berjalan lancar. Terima kasih atas kepercayaan dan kerjasama segenap pihak!
Tetap produktif, tetap ikuti protokol kesehatan!

Posting Komentar

0 Komentar