Hidroponic Club

 Hidroponic Club

Salah satu poin penting yang menjadi pilar pengembangan PAMSI adalah kemampuan pesantren untuk mencukupi diri--self sustain.
Dalam rancangannya, ada beberapa rencana unit usaha yang hendak dikembangkan PAMSI. Tujuan dasarnya adalah mencukupi kebutuhan internal. Semua bersumber dari dalam, dikelola dan diolah PAMSI.
Sekian tahun berjalan, PAMSI terus mencari cara agar pengelolaan lahan berjalan maksimal. Kolam ikan tetap penuh terisi, kebun buah bisa panen setiap tahun, tanaman obat punya area tertentu, tanaman khas yang mulai langka dikumpulkan, lahan yang masih kosong ditanami kebutuhan dapur.
Kini PAMSI mulai menekuni hidroponik. Seperti yang sudah-sudah, proyek jangka panjang seperti ini diserahkan pengelolannya pada satu angkatan. Kali ini kelas 8 yang menjadi pawang klub hidroponik.
Sebagai sarana belajar, PAMSI menyiapkan empat sistem hidroponik : Nutrien Film Technique (NFT), Deep Flow Technique (DFT), Wick System, dan NFT vertical garden dengan sistem tower.
Tanaman yang dipilih adalah jenis sayuran yang menjadi konsumsi internal. Diantaranya ada bayam, sawi, dan pakcoy.
Total lubang tanam yang tersedia kini mencapai lebih dari 700 lubang.
Nune Dende pun semangat menjalankan proyek hidroponik. Mereke belajar menyiapkan media, mengukur Ph, juga menyiapkan nutrisi.
Alhamdulillah,
Sekali mendayung, dua pulau terlampaui. Kebutuhan dapur terpenuhi, belajar pun jadi.
Tetap semangat, klub hidroponik!









Posting Komentar

0 Komentar