Yayasan Semesta Sayang Ibu menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) dengan perusahaan yang berbasis di Amerika Serikat, Parallaxnet, pada hari Kamis (9/8/2024). Penandatangan dilakukan oleh Ust. Jamaludin Abdullah selaku Pimpinan Yayasan Semesta Sayang Ibu dan CEO Parallaxnet, LLC, Mazhar Durrani. Kesepakatan ini menitikberatkan perihal kerjasama penguatan sains-teknologi dan kualitas sumber daya manusia. Hingga saat ini, Sayang Ibu merupakan satu-satunya sekolah menengah di Pulau Lombok yang bekerjasama dengan Parallaxnet.
MoU Yayasan Semesta Sayang Ibu dengan Parallaxnet (Dok. PAMSI) |
"Tiga keahlian yang diajarkan berikut dari Harvard sama MIT ; yang pertama adalah Software Engineer, kedua Cloud Computing dan ketiga Cyber Security, waktunya 6 bulan sampai 1 tahun." Pungkas M. Toha Rudin, Account Manager Parallaxnet Siber Indonesia.
Parallaxnet menyediakan pembelajaran online yang mencakup 3 kompetensi, yaitu : Cyber Security, Cloud Computing, dan Software Engineer. Durasi kursus ini adalah 6 bulan hingga 1 tahun dan peserta nanti akan mendapatkan email yang terhubung dengan virtual machine berisikan 300 aplikasi yang bisa diakses gratis selama 1 tahun. Selain itu, peserta akan mendapatkan sertifikat internasional setelah menyelesaikan program ini.
Tidak hanya berhenti sampai situ saja, Parallaxnet juga menyediakan program lanjutan untuk beberapa peserta terbaik yang nanti akan diinterviu dan diinkubasi di Silicon Valley Solo. Output-nya peserta yang terpilih dan lolos wawancara lanjutan akan mendapat benefit berupa gaji dari perusahaan asal Amerika.
"Jadi program ini tidak hanya berhenti sampai selesai mendapat sertifikat, tidak. Jadi, nanti dari semua pasca Parallaxnet ada top 10 atau top 20 yang bagus akan qualified untuk interview. Kita inkubasi ke dalam 1 startup. Kita punya satu institusi lagi namanya Silicon Valley, kita punya Silicon Valley Solo. Dia akan mengkolaborasi seluruh peserta Parallaxnet di seluruh Indonesia, tidak hanya Indonesia karena kita South East Asia, Filipina udah register ke kita juga." Ungkap Pak Bowo, sapaan akrab Wibowo Karna, CEO Parallaxnet Siber Indonesia.
Mazhar Durrani menginginkan semakin banyak orang yang mengikuti program ini agar semakin banyak orang yang memiliki kapabilitas dalam ranah teknologi, "I wanna every child have access to my platform no child left behind." kata CEO Parallaxnet ini.
Foto Bersama Pimpinan Yayasan Semesta Sayang Ibu dengan Pihak Parallaxnet (Dok. PAMSI) |
Mazhar Durani berdiskusi dengan Nune Hakiki Muhammad A. (Dok. PAMSI) |
*Humas & Media PAMSI
0 Komentar