Ust. Opick Akbar saat mengikuti kompetisi Swift Campout (Dok. Pribadi) |
Alhamdulillah, kabar bahagia kembali datang kepada keluarga besar Pesantren Alam Sayang Ibu. Pustakawan PAMSI, Muhammad Taufikurahman atau biasa dikenal sebagai Opick Akbar bersama timnya menjuarai kompetisi internasional "The 2024 Swift Campout Video Challenge" yang diadakan secara online 22-23 Juni 2024.
|
Kegiatan ini diadakan atas kerjasama antara Swift Industries dan Bikepacking.com. Swift Industries merupakan perusahaan kelas dunia yang memproduksi tas sepeda berkualitas tinggi. Selain itu, perusahaan ini merupakan sebuah gerakan yang menghubungkan komunitas dan melakukan tindakan nyata terhadap perubahan iklim. Di sisi lain, Bikepacking.com dikenal sebagai media yang menjadi kiblat pesepeda seluruh dunia, sebagai rujukan utama dalam rute bikepacking, ulasan peralatan bersepeda, berita, dan hal-hal lain yang terkait dengan persepedaan. Juara lomba ini diumumkan secara resmi pada (9/7) dan pemenangnya berhak mendapatkan hadiah berupa paket peralatan bersepeda yang total harganya lebih dari $3000.
Awal Mula Kecintaan Pada Sepeda
Ust. Opick bukanlah pemain baru di dunia persepedaan, bukan hanya untuk sekedar ikut-ikutan trend atau disebut sebagai FOMO (Fear of Missing Out). Terhitung sejak kelas 6 SD, ia sudah mulai menyaksikan balapan cross BMX dan hal itu yang membuatnya terobsesi untuk bisa jadi crosser.
Ust. Opick Akbar Bersama Sepedanya (Dok : Pribadi) |
"Kelas 6 SD saya sudah mulai nonton cross-cross BMX, termasuk ada beberapa orang yang saya kagumi yang membuat saya terobsesi untuk bisa jadi crosser. Kelas 1 SMP, saya sudah mulai ikut cross di ex-Kantor Bupati lama. Di sana saya ikut sampai kurang lebih kelas 1 SMA, saya atlet BMX Cross...Dulu saya pernah mengikuti Kejuaraan Nasional di Banyuwangi, kelas 1 SMP." Pungkasnya.
Saking cintanya terhadap dunia bersepeda, ia pernah merasa sangat kecewa karena lahan yang biasa digunakan untuk bermain bersepeda dibangun gedung, kekecewaan dan kenangan masa kecil bersepeda itu ia tuangkan dalam lagu ciptaannya yang berjudul, "Sahabat Kecil".
Bersepeda itu Asik!
Setelah lama memiliki hobi tersebut, Ust. Opik galau, ia ingin memberikan inspirasi kepada teman-temannya bahwa budaya hidup sehat itu asik dan mengedukasi khalayak tentang hobi tersebut. Akhirnya timbullah niat untuk membuat akun Instagram yang mengarsipkan kegiatan bersepedanya dan akun tersebut dinamakan @besepede.
Kepada Media PAMSI, Ust. Opick juga menuturkan, "Saya bersepeda untuk menginspirasi banyak teman-teman saya kalau budaya hidup sehat itu asik... Bagaimana cara kamu bisa memberikan informasi kepada orang-orang kalau di ruang-ruang kecil termasuk gang-gang ada makanan enak yang tidak kamu bisa jangkau pakai mobil dan motor, karena itu hanya bisa dijangkau oleh sepeda."
Aksi Rakyat Bantu Rakyat (Dok : @besepede) |
Selain menyalurkan hobi, melalui kegiatan bersepeda juga bisa menjadi sebuah gerakan sosial, lho. Seperti yang pernah ia lakukan yaitu Rakyat Bantu Rakyat saat Covid-19 dan masih banyak kegiatan seru lainnya.
Pemenang "The 2024 Swift Campout Video Challenge"
Ketertarikannya untuk mengikuti kompetisi ini sudah terbersit sejak tahun 2021. Namun, barulah di tahun 2024 keinginan itu terwujud. Bersama dengan beberapa orang rider lainnya yang berdomisili di Lombok, Ust. Opick mengikuti Swift Campout.
Bersepeda saat mengikuti The 2024 Swift Campout Video Challenge |
Dalam mengikuti kompetisi bergengsi di kalangan pesepeda dunia ini, Ust. Opick menjelaskan bahwa ia ingin menonjolkan keindahan dan keunikan Lombok, "Bisa gak kita mengemas sebuah kompetisi ini bukan berdasarkan tingginya part (spare part.red) yang kita pakai. Tapi kita pengennya mengemas kompetisi ini dengan apa sumber daya yang kita punya di Lombok, contohnya yang belum tentu di negara-negara lain punya."
Dokumentasi perjalanan bersepeda ini kemudian dikemas dalam bentuk video yang diunggah oleh akun rekan se-timnya @elesan.cc . Rute yang dilalui adalah sejauh 110 KM, dari Mataram ke Aik Nyet. Ada beberapa hal yang ditampilkan dalam video tersebut, seperti keindahan Lombok, baik itu alam maupun masyarakatnya, serta kebahagiaan yang benar-benar alami.
Hidup Seperti Mengayuh Sepeda
Menurut Ust. Opick, hobi bersepeda itu memiliki makna filosofis yang bisa diimplementasikan dalam hidup. Ia mengibaratkannya seperti angka 1000, atau yang ia sebut "Analogi Seribu".
Ilustrasi Sepeda (Dok : @besepede) |
Lebih lanjut, ia memaparkan, "Untuk semua orang, apapun itu yang ingin menjadi ahli di bidangnya, angka satu saya isi dengan konsisten, angka 0 saya isi dengan ide kreatif, angka 0 yang satunya lagi saya is dengan kaya, dan angka 0 yang terakhir diisi dengan doa. Ketika angka satu ini dicoret, ketiga itu tidak ada apa-apa."
Hal pertama adalah konsistensi, Ust. Opick menambahkan bahwa bersepeda itu haruslah memiliki konsistensi. Jika diibaratkan bersepeda itu layaknya seperti berdoa. Kita akan mengulang terus, walaupun ada goncangan kita akan terus mengayuh tanpa tau kemana akhir kita menuju.
"Ibaratnya konsisten putaran kayuhan itu, ada saja hal-hal menarik yang disediakan oleh Tuhan." tuturnya.
Diakhir wawancara, alumnus Jurusan Ilmu Perpustakaan Universitas Negri Malang ini menambahkan bahwa bersepeda itu adalah salah satu cara kita peduli terhadap lingkungan, sebagai langkah kecil kita untuk lebih mencintai bumi tercinta. Sebagai penutup Ust. Opick berkata, "Saya PNS dari dulu, Pegawai Negeri Sepeda." Ungkapnya sembari tertawa.
...
Wah, masya Allah ya prestasi dan perjalanan Ust. Opick dalam bersepeda, semoga kita bisa meneladani konsistensinya dalam menyalurkan hobi kearah positif dan bermanfaat bagi sekitar!
*Humas & Media PAMSI
0 Komentar