Sekjen Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Sambangi Gugus Depan Teraktif di NTB

Nune dan Dende menyambut kedatangan Sekjen Kwarnas bersama rombongan (Foto: Pamsi)

Sekretaris Jendral Kwatir Nasional Gerakan Pramuka, Mayjen TNI Purn. Dr. Bachtiar Utomo, S.I.P., M.A.P. menyambangi Pesantren Alam Sayang Ibu pada Rabu (30/08). Beberapa tokoh Pramuka Nusa Tenggara Barat juga turut hadir dalam kunjungan ini, seperti Ketua Kwarda NTB, Dr. Fathul Gani, M.Si., Pimpinan Saka Wira Kartika, juga Danramil Narmada serta rombongan baik itu dari kader Pramuka maupun militer. Kedatangan Kak Bachtiar (sapaan dalam Pramuka.red) ke Nusa Tenggara Barat kali ini juga sekaligus menghadiri Musyawarah Daerah Kwartir Daerah NTB yang berlangsung dari tanggal 30-31 Agustus di Senggigi, Lombok Barat.

Ketua Gugus Depan Pramuka Pesantren Alam Sayang Ibu mengalungkan selendang tenun khas Lombok kepada Sekjen Kwarnas (Foto: Pamsi)

Suasana penyambutan di Lapangan Pamsi (Foto : Pamsi)

Nune dan Dende sangat bersemangat menyambut kedatangan orang nomer 2 di Gerakan Pramuka Indonesia ini. Dari pintu masuk mereka sudah berjejer, menyambut rombongan yang datang. Selain itu, Nune dan Dende juga sudah menyiapkan yel-yel terbaik dari masing-masing angkatan. Antusiasme dari civitas akademika Pamsi ini mendapat apresiasi dari Ketua Kwartir Daerah NTB, dalam sambutannya beliau menuturkan,

Ketua Kwarda NTB memberikan sambutan di depan Nune Dende Pamsi (Foto: Pamsi)

"Luar Biasa ini Kak Sekjen, Kak Bachtiar...Saya tidak membayangkan seperti ini Kak Yun, bersama pembina yang luar biasa. Jadi masuk tadi sudah terkaget-kaget kita. Bayangan kita, kita hanya melihat adek-adek mau latihan, bagaimana keseharian, karena terus terang saja Gerakan Pramuka yang berpangkalan di Pondok Pesantren Alam Sayang Ibu adalah gugus depan teraktif di Nusa Tenggara Barat." kata Kak Fathul Gani.

Pernyataan itu disambut tepuk tangan dari para hadirin. Alhamdulillah, Pramuka Pangkalan Pesantren Alam Sayang Ibu memiliki berbagai prestasi di bidang kepanduan baik itu di tingkat lokal hingga tingkat internasional. Beberapa siswa Pamsi pernah mengikuti kegiatan Jambore Dunia di Korea Selatan, Jamboree Nasional Brunei Darussalam, Raimuna Nasional & Air Scout Camp Saka Dirgantara Nasional, Pertikawan Regional Bali dan masih banyak kegiatan bergengsi lainnya. 

Nune Dende menampilkan yel-yel (Foto: Pamsi)

Sekjen Kwarnas memberikan motivasi kepada Nune Dende (Foto: Pamsi)

Kak Bachtiar memberikan memberikan motivasi di depan Nune Dende untuk semangat berpramuka, "Kamu anak-anak Pramuka harus menjadi petarung yang hebat, jangan cengeng, anak mama, mau ke alam gini aja udah takut, gimana mau jadi orang hebat? Kalau mau jadi orang hebat ya tempatnya di Pramuka." tegas mantan Pangdam VII/Wirabuana ini. 

Kak Bachtiar memberikan berdialog bersama Nune Dende di sela sambutannya (Foto: Pamsi)

Dalam sambutannya beliau juga menjelaskan bahaya pornografi dan saracen yang menghantui generasi muda, memotivasi Nune Dende untuk memiliki cita-cita yang tinggi.  Kak Bachtiar  juga menekankan bahwa dengan mengikuti Pramuka, anak muda bisa siap menjadi seorang pemimpin hebat masa depan melalui kegiatan di dalamnya.

Penanaman tunas kelapa oleh Sekjen Kwarnas Pramuka (Foto: Pamsi)

Acara berlanjut dengan berkeliling lingkungan Pamsi serta jamuan makanan lokal khas Lombok. Di akhir kunjungan terdapat kegiatan penanaman tunas kelapa yang merupakan lambang dari Gerakan Pramuka serta foto bersama dengan seluruh Nune Dende di Lapangan Pesantren Alam Sayang Ibu.

Foto Bersama dengan Sekjen Kwartir Nasional Pramuka dan Tokoh Pramuka NTB (Foto: Pamsi)

Setelah melihat lingkungan dan atmosfer pendidikan di Pamsi, Sekjen Kwarnas ini juga memberikan kesan positif terhadap Pesantren Alam Sayang Ibu, "Selamat dan sukses kepada Pesantren Sayang Ibu yang telah membuat pesantren ini hingga maju seperti saat ini...Saya pertama kali melihat pesantren yang dikombinasikan sekolahnya ini menggunakan alam terbuka artinya pendidikan di sini ini, saya pikir cukup bagus ya untuk masalah edukasi sehingga para peserta didik itu dia lebih tidak terbelenggu di dalam kelas, tapi sekolahnya seperti dibuat di alam terbuka. Metode pembelajaran ini saya pikir sangat bagus, semoga bisa dikembangkan menjadi suatu research and development untuk pengembangan di bidang edukasi. Sekali lagi selamat dan sukses untuk Pesantren Sayang Ibu." tuturnya.


*Humas & Media Pamsi






Posting Komentar

0 Komentar