Santri Pesantren Alam Sayang Ibu, Nune Muhammad Radite Rahmatullah mengikuti pertukaran pelajar The Asia Kakehashi Program ke Jepang. Nune Radite yang kini duduk di kelas 11 Madrasah Aliyah Sayang Ibu telah kembali ke sekolah usai mengikuti kegiatan belajar di Asahi Senior High School sejak bulan Agustus hingga Desember 2024 lalu. Pertukaran pelajar tersebut diadakan dengan tujuan untuk menjembatani hubungan bilateral antara Indonesia dan Jepang.
![]() |
Nune Muhammad Radite Rahmatullah ikuti The Asia Kakehashi Program ke Jepang (Foto: PAMSI) |
Nune Radite bersama 9 orang lainnya yang berasal dari
berbagai daerah di Indonesia diberikan pendanaan secara penuh untuk menjalani
program pertukaran pelajaran tersebut. Selama berada di Jepang, Nune Radite
diberikan kesempatan untuk menjalani keseharian siswa SMA di sana pada umumnya.
Ia mengikuti pembelajaran wajib di kelas pada mata pelajaran sains dan juga
sosial, serta ikut serta dalam pelajaran pilihan seperti musik, hingga kegiatan
klub yang dipilih olehnya sendiri.
Nune Radite menceritakan perbedaan kurikulum siswa sekolah
menengah di Jepang dan Indonesia. Di Jepang sendiri, para siswa sekolah
menengah tidak dibedakan perihal mata pelajaran sains dan sosial. Sehingga Nune
Radite mendapatkan pengalaman belajar Kimia, Geografi, dan juga Sejarah.
Sementara itu pada kelas pilihan, Nune Radite mengikuti kelas musik yang
mempelajari beragam alat musik dan lagu Bahasa Jerman saat berada di sana.
![]() |
Nune Radite bersama kedua temannya di Asahi Senior High School (Foto: PAMSI) |
Belajar menggunakan Bahasa Jepang sempat menjadi hambatan
tersendiri bagi Nune Radite ketika mengikuti pembelajaran di kelas. Meski
demikian, bekal Bahasa Jepang yang sangat sedikit tidak membuatnya patah
semangat hingga terbiasa dan lancar berdialog menggunakan Bahasa Jepang. Bahkan
ia tidak lagi takut tersesat di tempat umum dengan kemampuannya membaca tulisan
berbahasa Jepang.
Selama berada di Jepang, Nune Radite juga membagikan
pengalamannya yang kesulitan mengkonsumsi buah-buahan karena harganya yang
tidak sesuai dengan kantong pelajar. Namun makanan sehari-hari yang diperoleh
di asrama sudah cukup memenuhi kebutuhan gizi hariannya. Kebiasaan mengkonsumsi
makanan yang diolah dengan cara direbus atau makanan digoreng tanpa minyak
berlebih juga membuatnya terbiasa dengan makanan sehat serupa. Hal tersebut
juga memotivasinya untuk mempertahankan kebiasaan baik yang telah didapatkannya
selama di Jepang.
“Harapannya itu adalah bisa mempertahankan
kebiasaan-kebiasaan yang saya dapatkan di jepang, kebiasaan baik kayak misalnya
makan sehat salah satunya, satunya lagi tuh disiplin waktu, kebersihan juga,
mudahan itu bisa saya jaga,” ujar Nune Radite.
![]() |
Nune Radite bersama teman-temannya di kelas saat mengikuti program pertukaran pelajar ke Jepang (Foto: PAMSI) |
Usai mengikuti program pertukaran pelajar ke Jepang Nune
Radite berharap bisa menjadi motivasi bagi dirinya untuk belajar lebih giat
agar bisa kembali ke Jepang, baik untuk melanjutkan pendidikan ataupun bekerja.
“Mudahan bisa lebih termotivasi, motivasinya adalah untuk
balik ke jepang lagi, entah untuk kerja atau kuliah,” lanjut Nune Radite.
Nune Radite juga menyampaikan pesan untuk teman-teman
sebayanya untuk keluar dari zona nyaman agar bisa terus berkembang dan menjadi
lebih bijak. Menurutnya, para remaja seusianya perlu mendapatkan pengalaman
menjadi minoritas ditengah mayoritas untuk mengasah skill problem solving.
“Istilahnya sekali seumur hidup itu harus rasain gimana rasanya jadi minoritas bukan mayoritas, yang dimana minoritas itu bukan kamu dan temanmu, tapi kamu sendiri dengan banyak orang yang nggak kamu kenal. Dan ketika proses adaptasi itu kamu akan merasakan jatuh bangun, entah karena culture shock dan hal-hal kecil lainnya, jadi kamu terdorong untuk menyelesaikan konflik itu, dan kamu jadi mendapatkan skill problem solving serta skill komunikasi. Karena kalau kamu minoritas dan skill komunikasi kurang, otomatis gak bisa berbaur dan beradaptasi secara sepenuhnya serta terintegrasi dengan komunitas sekitarnya,” pungkas Nune Radite. *
*Humas dan Media PAMSI
0 Komentar