Pesantren Alam Sayang Ibu menggelar kajian dalam rangka memperingati Isra Mi’raj pada 23 Januari 2025 Masehi atau 23 Rajab 1446 Hijriyah. Kajian dalam rangka Isra Mi’raj kali ini mendatangkan pemateri khusus yakni Ustadz Haji Ahmad Syukri, seorang anggota Dewan Masjid Indonesia regional Mataram. Beliau juga dikenal seabagai muazzin 1000 masjid pada berbagai wilayah di Indonesia bahkan Asia.
Ustadz Haji Ahmad Syukri mengisi Kajian Spesial dalam rangka memperingati Isra Mi'raj (Foto: PAMSI) |
Kajian spesial yang bertempat di Masjid Bayt el-Hikam PAMSI mengusung tema Menggali Hikmah Isra Mi’raj: Membangun Pribadi yang Cerdas dan Beradab. Kegiatan yang digelar selepas sholat Isya ini juga dihadiri oleh seluruh santri dan guru Pesantren Alam Sayang Ibu. Tidak hanya mengisi kajian, Ustadz Haji Ahmad Syukri juga mengumandangkan azan Maghrib dan Isya di Masjid Bayt el-Hikam. Sehingga Masjid Bayt el-Hikam menjadi masjid ke-1274 yang disinggahinya untuk azan.
Dalam kajian spesial dalam rangka memperingati Isra Mi’raj, Ustadz Haji Ahmad Syukri membagikan pengalamannya menjadi muadzin di ribuan masjid di Pulau Lombok maupun luar negeri. Perjalanan Panjang menjadi seorang muadzin dimulai sejak 7 Februari 2021 lalu. Dan sampai saat ini beliau telah menjalani perjalanan panjangnya menjadi muadzin selama 3 tahun 11 bulan. Sebelum berkeliling dari masjid ke masjid, Ustadz Haji Ahmad Syukri telah menjadi muadzin Islamic Centre NTB selama 7 tahun.
stadz Haji Ahmad Syukri menceritakan awal mula dirinya menjadi muadzin 1000 masjid. Hal itu bermula ketika beliau menghadiri kajian dari TGH Mukhlis dan diminta secara langsung untuk azan ke seribu masjid yang ada di Pulau Lombok. Permintaan tersebut juga langsung mendapat dukungan dari sang istri untuk Ustadz Haji Ahmad Syukri. Menjadi muadzin 100 masjid juga dimotivasi oleh keinginan Ustadz Haji Ahmad Syukri untuk menjadi salah seorang pemuda di NTB yang telah menjajahi ribuan masjid di NTB untuk azan.
“Saya ingin membuat cerita dan histori di NTB bahwa ada seorang pemuda dari pulau Lombok pulau seribu masjid, azan di seribu masjid,” ujar Ustadz Haji Ahmad Syukri.
Selama berkeliling di Pulau Lombok dan Sumbawa Ustadz Haji Ahmad Syukri menyebutkan bahwa dirinya pernah bertemu dengan orang-orang disabilitas yang berjuang untuk ikut sholat berjamaah di masjid. Bahkan tidak jarang beliau menemukan masjid yang kosong, sehingga harus mengatasi berbagai hambatan teknis untuk mengumandangkan azan di masjid tersebut.
Ustadz Haji Ahmad Syukri bersama para guru Pesantren Alam Sayang Ibu (Foto: PAMSI) |
Selain menceritakan pengalamannya di berbagai masjid di Pulau Lombok, Ustadz Ahmad Syukri juga menyampaikan pesan penting untuk para santri dan guru PAMSI. Berikut ini lima hal yang akan mengubah hidup jika dilakukan secara terus menerus setiap hari. Pertama, jangan pernah jauh dari masjid. Kedua, jangan menunda ibadah jika mendengar suara azan. Ketiga, upayakan membaca Al-Qur’an setiap hari. Keempat, perbaiki hubungan dengan 2 bidadari (ibu dan istri). Terakhir, bersedekah setiap hari.*
Penyerahan cinderamata kepada Ustadz Ahmad Syukri oleh Pimpinan Pesantren Alam Sayang Ibu (Foto: PAMSI) |
*Humas & Media PAMSI
0 Komentar