Nune Dende kelas 10 MAS Sayang Ibu mengikuti kegiatan outing ke Kelompok Pengolah Sampah (KPS) Pengelolaan dan Pemanfaatan Sampah (PAMANSAM). KPS ini terletak di Jl.Ahmad Yani, No. 76, Narmada, Lombok Barat.
![]() |
Nune Dende Kelas X MA Sayang Ibu mengunjungi KPS PAMANSAM (Foto: PAMSI) |
Di KPS PAMAN SAM Nune Dende belajar tentang pengelolaan sampah organik dan non organik. Sampah organik yang berasal dari limbah dapur serta kotoran hewan diolah menjadi biogas yang bermanfaat bagi manusia. Di KPS ini, kotoran hewan seperti sapi dikelola untuk memanfaatkan gas metana yang terkandung di dalamnya.
Kotoran sapi dilarutkan dengan air di tempat khusus, kemudian disimpan di bawah tanah. Tempat penyimpanan tersebut disambung dengan pipa berukuran kecil sebagai tempat mengalirnya biogas. Biogas yang dihasilkan dari kotoran sapi tersebut digunakan sebagai bahan bakar pada kompor gas.
Nune Dende mempelajari pemanfaatan dan pengelolaan sampah organik menjadi biogas (Foto: PAMSI) |
Kompor yang telah tersambung dengan pipa biogas bisa langsung digunakan untuk memasak di dapur. Pemakaian kompor yang terhubung dengan biogas dicoba langsung oleh Nune Dende. Mereka berhasil memasak air dan membuktikan pemakaian gas tersebut.
Kegiatan outing ke KPS PAMANSAM menjadi salah satu proses pembelajaran Nune Dende di Pesantren Alam Sayang Ibu. Tidak hanya mempelajari materi di kelas, mereka juga mengamati kondisi di masyarakat, dan mempraktekkan langsung apa yang diperoleh di kelas.
Dr. Hj. Immy Suci Rohyani, M. Si selaku Direktur Pendidikan Pesantren Alam Sayang Ibu mengungkapkan bahwa kegiatan outing menjadi wadah bagi Nune Dende untuk mempelajari secara langsung permasalahan lingkungan masyarakat yang berkesinambungan dengan berbagai pelajaran secara akademis yang tengah dipelajari.
"Ada kegiatan outing, bagaimana mendekatkan peserta didik dengan masyarakat agar mereka tau permasalahan yang ada di masyarakat," ujar Bunda Immy.
Nune Dende melihat dan mempraktekkan langsung pengolahan kotoran hewan menjadi biogas (Foto: PAMSI) |
"Seandainya sampah itu tidak kita kelola dengan baik dan benar melalui salah satu cara yaitu renewable energy, itu kalian yang meneruskan di bumi ini akan mendapatkan perubahan iklim," jelas Umi Ningsih kepada Nune Dende.
![]() |
Menurut Umi Ningsih, pengelolaan sampah memberi banyak manfaat bagi umat manusia. Seperti halnya pupuk kompos hasil dari olahan sampah organik yang kemudian bisa menyuburkan tanaman sebagai pangan manusia. Bahkan juga mendapatkan energi dari kotoran hewan yang menghasilkan biogas untuk memasak.
"Energinya dapat, pupuknya dapat, hasil pertaniannya dapat, mandiri energi, mandiri pupuk, mandiri pangan," pungkas Umi Ningsih. *
Nune Dende Kelas X MA Sayang Ibu bersama guru dan coach (Foto: PAMSI) |
*Humas & Media PAMSI
0 Komentar