Tausiyah Pembina Pengasuhan Pondok Modern Darussalam Gontor, Dr. K.H. Ahmad Suharto, M.Pd.I

Pembina Pengasuhan Pondok Modern Darussalam Gontor, Ustadz Dr. K.H. Ahmad Suharto, M.Pd.I mengunjungi Pesantren Alam Sayang Ibu pada Kamis 27 Februari 2025. Ustadz Ahmad Suharto bersama sang istri berkesempatan mengunjungi PAMSI untuk kedua kalinya. Kedatangan Ustadz Ahmad Suharto merupakan kesempatan berharga di sela kesibukan beliau yang berkunjung ke Lombok dalam rangka penguatan nilai dan sistem pendidikan di pondok pesantren. 


Ustadz Dr. K.H. Ahmad Suharto, M.Pd.I mengunjungi Pesantren Alam Sayang Ibu (Foto: PAMSI)  

Tausiyah yang disampaikan Ustadz Ahmad Suharto dihadiri langsung oleh Dr. H. Jamaluddin Abdullah, M.Ed selaku Pimpinan Pesantren Alam Sayang Ibu serta para guru dan santri. Nasehat yang disampaikan pada pagi hari tersebut membahas tentang semangat menuntut ilmu, baik sebagai seorang guru maupun siswa. Ustadz Ahmad Suharto juga menceritakan sosok Ibnu Abbas yang patut dicontoh semangatnya dalam mencari ilmu.


Menurut Ustadz Ahmad Suharto, hakikat mengajar adalah belajar. Seorang guru yang mengajar dan memberikan ilmu kepada murid sejatinya juga belajar. Hal itu dikarenakan seorang guru harus menyiapkan diri, menguasai materi, membaca referensi, hingga memilih metode yang tepat untuk disampaikan kepada muridnya.


"Hakekat daripada mengajar itu belajar," ujar Ustadz Ahmad Suharto.

Persiapan yang tidak sederhana hingga proses penyampaian ilmu yang dilakukan berulang kali oleh seorang guru membuatnya banyak belajar dan memantapkan ilmunya. 

Ustadz Dr. K.H. Ahmad Suharto, M.Pd.I tausiyah kepada Nune Dende dan para guru Pesantren Alam Sayang Ibu (Foto: PAMSI)  

Semangat menuntut ilmu juga dapat dicontoh dari sosok Ibnu Abbas. Dalam tausiyahnya, Ustadz Ahmad Suharto menceritakan bagaimana Ibnu Abbas berusaha untuk mendatangi orang-orang yang bisa memberitahukannya ilmu maupun hadist yang didengarnya. Tekadnya yang sangat besar dalam belajar membuat Ibnu Abbas terkenal sebagai pemuda yang sangat dewasa cara berpikirnya.


Kedewasaan pikiran yang dimiliki oleh Ibnu Abbas diperoleh karena memiliki lisan yang suka bertanya dan hatinya senantiasa suka berpikir. Pertanyaan yang sering dilontarkan oleh seseorang yang ingin tahu juga menunjukkan pengetahuannya.


"Inti nasihat Rasulullah adalah mengajak kita untuk berpikir," lanjut Ustadz Ahmad Suharto.


Melalui tausiyahnya Ustadz Ahmad Suharto mengajak Nune Dende untuk menjadi pribadi yang memiliki keingintahuan tinggi dan senantiasa berpikir. Selain menyampaikan nasihat Rasulullah SAW tentang berpikir, beliau juga mengungkapkan hadits yang Nabi yang menuntut manusia untuk kreatif.


"Bahwa islam dan nabi kita yang mulia mendorong kita untuk menjadi kreatif," tutur Ustadz Ahmad Suharto.


Mengakhiri tausiyahnya, Ustadz Ahmad Suharto mengungkapkan harapannya untuk Pesantren Alam Sayang Ibu agar bisa menjadi lembaga pendidikan yang membangun peradaban.


"Lewat lembaga pendidikan yang masih dirintis 10 tahun ini, Insya Allah dengan semangat yang yang seperti itu mudah-mudahan menjadi mutiara dan matahari yang terbit membangun peradaban dari timur," pungkasnya.* 

Ustadz Dr. K.H. Ahmad Suharto, M.Pd.I bersama Nune Dende Pesantren Alam Sayang Ibu (Foto: PAMSI)  


*Humas & Media PAMSI 

Posting Komentar

0 Komentar