AGTC & Live-in Step 5, Kiprah Nune Dende PAMSI Jelajahi Kampus Impian dan Pengabdian Urban

Nune Dende kelas 11 MA Sayang Ibu mengikuti Aliyah Goes To Campus (AGTC) dan disambung dengan Live-in Urban Step 5. Sebanyak 22 orang santri bersama 2 guru pendamping bertolak ke Pulau Jawa pada 4-25 Mei 2025. Mereka mengunjungi berbagai universitas ternama di Kota Yogyakarta, Solo, Malang, dan Surabaya. 

Nune Dende jalani program AGTC di Pulau Jawa (Foto: PAMSI) 

Pada dua pekan pertama, Nune Dende mengunjungi kampus-kampus besar seperti Institut Seni Indonesia (ISI), Universitas Gajah Mada (UGM), Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Universitas Negeri Yogya (UNY), Universitas Islam Indonesia (UII), Universitas Ahmad Dahlan (UAD), Universitas Islam Negeri Raden Mas Said Surakarta, Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang, Universitas Brawijaya, Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), dan Universitas Airlangga. 

Nune Dende mengunjungi sejumlah universitas ternama di Pulau Jawa (Foto: PAMSI) 

AGTC merupakan program bagi Nune Dende yang tengah menduduki bangku Aliyah untuk berkunjung ke berbagai universitas impian. Hal ini bertujuan untuk memberikan gambaran kepada santri terkait kampus tujuan usai menempuh pendidikan menengah akhir. Nune Dende juga diminta untuk mengenal lebih jauh fakultas dan prodi yang ada di kampus tujuannya tersebut. 


Selain AGTC, santri kelas 11 juga menjalani Live-in Urban step 5 yang bertempat di Sekolah Alam Al Izzah Sidoarjo. Program Live-in Urban yang dilaksanakan di daerah perkotaan ini bertujuan untuk menambah pengalaman dan gambaran gaya hidup di perkotaan. Nune Dende mengabdi di Sekolah Alam Al-Izzah selama satu pekan sebelum kembali ke PAMSI. 


Nune Dende Live-in Urban Step 5 di Sekolah Alam Al-Izzah (Foto: PAMSI) 

Selama berada di Sekolah Alam Al-Izzah, Nune Dende mengenalkan berbagai kegiatan PAMSI kepada santri disana. Mulai dari riset, ellume, pramuka, pmr, thibbun nabawi, enterpreneur, ekstrakurikukler, muhadatsah, orensi, hingga Diary Qur'an. Nune Dende menceritakan dan mengajarkan apa yang didapatkan selama berada di PAMSI kepada teman-teman di Al-Izzah. Sederet pengalaman dan prestasi yang mereka miliki juga tidak disimpan sendiri. 


Adapun dana yang digunakan oleh Nune Dende untuk membiayai perjalanan, diperoleh dari hasil inisiatif wirausaha sejak duduk di kelas 10 MA. Santri PAMSI dilatih untuk mandiri secara finansial dalam perjalanan yang dilakukan bersama teman-teman seangkatannya. 




Menurut Bapak Pimpinan Pesantren Alam Sayang Ibu, Ustadz Dr. H. Jamaluddin Abdullah, M.Ed mengungkapkan pentingnya Live-in Urban bagi Nune Dende. "Anak-anak ini ada yang berasal dari kota dan desa, penting bagi mereka untuk merasakan pengalaman yang berbeda karena mereka bisa mendapatkan hal yang berbeda dari tempat yang dikunjungi," tuturnya. 


Bapak Pimpinan juga menekankan pentingnya jalan-jalan dan bermusafir ke tempat lain. "Kunjungan anak-anak ke suatu desa juga menjadi salah satu bentuk jalan-jalan yang menurut Ali Ath-Thanthawi itu adalah ibadah yang menyadarkan manusia tentang kekuasaan dan kasih saying Allah terhadap manusia dan alam semesta," lanjut Bapak Pimpinan.* 



*Humas & Media PAMSI 

Posting Komentar

0 Komentar