Lapangan Utama Pesantren Alam Sayang Ibu (PAMSI) mendadak menjadi pusat perhatian. Lampu-lampu sorot temaram mulai menyinari keramaian yang memadati area tersebut. Nune Dende, ustadz, ustadzah, hingga para tamu undangan penting semuanya berkumpul di satu titik. Raut wajah mereka tampak Bahagia dan penuh rasa syukur. Ini bukan sekadar acara potong kue biasa, melainkan perayaan Milad ke-11. Pukul 18.00 WITA, Jumat, 18 Oktober 2025, Milad Pesantren Alam Sayang Ibu dimulai.
![]() |
| Pimpinan Pesantren Alam Sayang Ibu bersama perwakilan dari Gubernur NTB meresmikan gedung Student Center PAMSI (Foto: PAMSI) |
Tema yang diangkat tajam, yakni “Merawat Spirit Meneguhkan Arah, 11
Tahun Menumbuhkan Generasi Cinta Ilmu dan Alam”. Intinya, setelah sebelas tahun
berdiri, PAMSI tak lagi gamang, kini makin mantap mencetak generasi yang punya
passion sama ilmu dan peduli banget sama lingkungan.
PAMSI memang beda, kami hadir dengan konsep fresh di dunia pendidikan. Fokusnya
enggak cuma nilai rapor, tapi pengembangan minat, bakat, dan soft skill tiap
santri. Berdiri sejak 2015, PAMSI sekarang sudah mengelola tiga jenjang yaitu
MI, MTs, dan MA. Angka 11 terbilang masih muda, tapi perjalanan yang sudah
dilewati sangatlah banyak. Sehingga, Milad ke-11 ini jadi momen yang penting
buat kilas balik dan menetapkan arah ke depan.
Rangkaian acara malam itu sangat spektakuler. Sebelum malam puncak,
sudah ada beberapa kegiatan yang melibatkan semua pihak. Lomba Karya Guru untuk
PAMSI, menunjukkan kalau para pengajar juga diajak kontribusi ide-ide brilian
buat kemajuan pesantren. Ada pula Jalan Sehat bareng Pocari Sweat yang diadakan
untuk refreshing dan menjaga kesehatan bersama.
![]() |
| Jalan sehat dalam rangka Milad ke-11 PAMSI diikuti oleh Nune Dende beserta seluruh wali santri (Foto: PAMSI) |
Tak ketinggalan, wali santri juga diajak ikutan Lomba Photo Contest di
lingkungan pesantren. Semua elemen keluarga besar PAMSI diajak terlibat aktif,
tujuannya yakni menguatkan kedekatan santri dengan keluarga dan juga memperkuat
tali silaturahim antar santri dan guru. Mereka diajak bareng-bareng menggali
potensi untuk memajukan pesantren.
Puncaknya ada pada Malam Milad ke-11 yang digelar di lapangan utama
pesantren. Ini momen haru sekaligus bangga. Acara puncak ini enggak cuma
merayakan usia, tapi juga dirangkaikan sama dua agenda besar yang bikin masa
depan PAMSI makin cerah.
Pertama, ada peresmian RASI (Rimba Alam Sayang Ibu). Ini adalah
penegasan bahwa identitas Pesantren Alam mereka semakin kuat, menunjukkan
komitmen PAMSI dalam menjaga dan memanfaatkan alam sebagai bagian integral dari
proses belajar. Ini keren banget karena bikin santri makin dekat sama alam dan
lingkungan.
Kedua, ada peresmian Gedung Student Center. Gedung ini diresmikan
langsung oleh perwakilan Gubernur NTB, yang menandakan support dari pemerintah
daerah. Gedung Student Centre ini pastinya akan jadi basecamp baru buat para
santri mengembangkan minat, bakat, dan kreativitas mereka. Jadi, bukan cuma
nambah gedung, tapi nambah fasilitas buat menunjang soft skill santri.
![]() |
| Peresmian Student Center dibarengi dengan tour dan presentasi hasil karya ilmiah Nune Dende (Foto: PAMSI) |
Semua rangkaian ini, mulai dari lomba sampai peresmian, punya satu
tujuan utama yaitu mensyukuri kenikmatan atas eksistensi PAMSI selama sebelas
tahun yang sudah mengalami banyak perkembangan. Selain itu juga bertujuan untuk
menguatkan kedekatan sesama santri dengan ustadz serta ustadzah dan pastinya,
meningkatkan peran dan kontribusi alumni PAMSI terhadap kemajuan madrasah,
bangsa, dan agama.
"Di usia ke-11 ini, komitmen kami di PAMSI semakin kuat, kami
tidak ingin satupun ayat tentang alam semesta terabaikan," tegas Ustadz
Dr. H. Jamaluddin Abdullah, M.Ed, Pimpinan Pesantren Alam Sayang Ibu.
"Milad ini adalah penegasan bahwa setiap daun, setiap bintang, setiap
ombak adalah tanda kebesaran Allah SWT. Inilah inti dari pendidikan alam yang
kami perjuangkan adalah mengintegrasikan ilmu pengetahuan dan keimanan.”
Milad ke-11 PAMSI ini menegaskan bahwa kami serius dalam menumbuhkan
generasi yang cinta ilmu dan alam. Perayaan ini juga membuktikan bahwa konsep
itu berhasil. Eksistensi dan perkembangan yang ada adalah hasil dari semangat
gotong royong seluruh stakeholder.

.jpeg)
.jpeg)





0 Komentar