Minggu, 7 Desember 2025, menjadi hari krusial bagi masa depan Pesantren Alam Sayang Ibu (PAMSI). Pada tanggal tersebut, Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) resmi dibuka dengan agenda sentral Open Mind, yang diperuntukkan bagi seluruh calon wali santri baru. Seiring dengan sesi pemaparan filosofi bagi orang tua, calon santri baru juga menjalani ujian pertama mereka, yakni Tes Tulis yang ketat, sebagai saringan awal sebelum melangkah lebih jauh.
| Pimpinan Pesantren Alam Sayang Ibu, Ustadz Dr. H. Jamaluddin Abdullah, M.Ed menyampaikan materi pada Open Mind (Foto: PAMSI) |
Sesi Open Mind ini menjadi forum penting bagi pimpinan pesantren untuk memaparkan narasi besar di balik kurikulum PAMSI. Dr. H. Jamaluddin Abdullah, M. Ed, selaku Pimpinan Pesantren Alam Sayang Ibu, tampil sebagai pembicara utama, menyampaikan secara mendalam filosofi PAMSI kepada calon wali santri. Beliau menggarisbawahi bahwa seluruh proses pendidikan di Sayang Ibu berakar pada tugas hakiki manusia.
Ustadz Jamaludin menekankan pentingnya kembali pada tujuan penciptaan, mendefinisikan kembali peran manusia di muka bumi. "Filosofi dari pesantren ini, kembali ke alasan penciptaan dan penunjukkan manusia sebagai khalifah," tegas Ustadz Jamal. Penekanan pada narasi besar manusia sebagai khalifah fil ard ini menjadi tema utama yang diwariskan kepada setiap wali santri baru.
| Tes tulis untuk calon santri Pesantren Alam Sayang Ibu (Foto: PAMSI) |
Poin fundamental tentang profil manusia khalifah kemudian dilanjutkan oleh Direktur Pendidikan Pesantren Alam Sayang Ibu, Dr. Hj. Immy Suci Rohyani, M. Si. Bunda Immy menjabarkan bagaimana filosofi tersebut diimplementasikan menjadi tindak lanjut pembentukan santri di PAMSI. Visi mencetak khalifah diwujudkan melalui tiga pilar ibadah yang wajib dimiliki santri.
"Yang menjadi perhatian kita bersama bahwa manusia itu bagaimana beribadah dengan berdzikir, berfikir, dan berkarya," ujar Bunda Immy dalam sesi Open Mind PPDB 2025. Pilar berdzikir mencerminkan ketaatan spiritual, berfikir mewakili penguasaan ilmu pengetahuan, dan berkarya menegaskan fungsi sosial dan produktivitas di masyarakat.
| Team Building untuk calon santri MTs Sayang Ibu (Foto: PAMSI) |
Lebih lanjut, Bunda Immy menyampaikan secara komprehensif visi dan misi PAMSI, kurikulum yang digunakan, serta berbagai program pembelajaran unik di Pesantren Alam Sayang Ibu. Beliau memaparkan tujuan strategis dari setiap program yang ada, sekaligus menjelaskan bahwa kurikulum yang diterapkan adalah kurikulum berbasis individu, kelompok, dan juga masyarakat.
Setelah sesi Open Mind yang padat, proses seleksi bagi calon wali santri dan calon santri dilanjutkan dengan ujian yang lebih personal dan mendalam. Calon wali santri diminta menjalani Interview secara bergantian dengan para guru. Wawancara ini diselenggarakan secara intens untuk mengenal lebih jauh latar belakang calon wali santri dan kesiapan keluarga mendukung pendidikan holistik di pesantren.
| Forum Group Discussion untuk calon santri MA Sayang Ibu (Foto: PAMSI) |
Di saat yang sama, calon santri juga harus menghadapi ujian lisan yang menuntut kemampuan praktik. Mereka wajib mengikuti Tes Mengaji guna mengetahui kemampuan dasar mereka dalam membaca Al-Qur'an. Seluruh rangkaian kegiatan Interview calon wali santri dan Tes Mengaji ini diselenggarakan secara maraton selama tiga hari dalam satu pekan yang sama, yaitu pada 7, 9 dan 10 Desember 2025.





0 Komentar